4 Kali Sehari Santri Ma’had Bina Madani Setor Hafalan
CIAWI, BOGOR (madanitv.net) – Selepas shalat Jum’at para santri berkumpul sesuai kelompok halaqohnya untuk setor hafalan Al-Qur’an di Ma’had Bina Madani, Ciawi, Bogor, Jawa Barat, Jum’at (27/11/2015). Dari hening, suasana masjid menjadi semarak dengan lantunan Kitabullah dari lisan para penghafal Al-Qur’an. Satu persatu santri maju di hadapan Muhafidz (Ustadz penerima setoran hafalan) membacakan hafalannya atau mengulang hafalannya. Sementara santri lainnya sibuk mempersiapkan hafalan yang akan disetorkan. Ternyata ini adalah kegiatan rutin harian pondok pesantren tahfidzul Qur’an Bina Madani Putera yang berada di Ciawi, Bogor, Jawa Barat.
Menurut Ustadz Anshari, Penanggungjawab Tahfidz dan halaqah, dalam satu hari ada 4 kegiatan halaqah. Yaitu setelah shalat Shubuh, Dzuhur, Ashar, dan ba’da Isya. Masing-masing satu jam, kecuali ba’da Shubuh. “Selama 1,5 jam, sampai 06.30,” tuturnya.
Di samping menyetorkan hafalan baru, halaqah ini juga untuk menyetorkan hafalan lama yang biasa disebut muraja’ah. Kegiatan muraja’ah memiliki beberapa bentuk; muraja’ah sendiri, kepada teman, dan kepada ustadz penanggungjawab tahfidz.
Pondok Pesantren Bina Madani putera berada di daerah Ciawi yang terkenal sebagai kawasan sejuk yang sangat cocok untuk menghafalkan Al-Qur’an.
Ma’had Tahfidzulul Qur’an Bina Madani bercita-cita menjadi Lembaga Pendidikan Tahfidz Al-Qur’an yang mencetak Generasi Penghafal Al-Qur’an (Hafidzul Qur’an) dengan sanad bacaannya.
Materi pendidikan di Bina Madani dibangun di atas Al-Qur’an dan sunnah sesuai pemahaman ulama salaf.
Program utama Ma’had ini adalah menghafalkan Al-Qur’anul Karim dengan bersanad dan bahasa Arab. Lama pendidikan, 7 tahun untuk tingkat MTs / terhitung/(6 tahun masa belajar & 1 tahun pengabdian) dan 5 tahun untuk tingkat MA/ terhitung (4 tahun masa belajar & 1 tahun pengabdian).
Ma’had Bina Madani bertekad membangun generasi yang memiliki Aqidah Salimah, ibadah shahihah, akhlakul karimah, cerdas, dan berwawasan luas. Setiap lulusannya menjadi muslim berjiwa Qur’ani yang siap menegakkan Syariat Islam pada diri, keluarga, dan masyarakat.
Para santri Bina Madani dalam menghafalkan Al-Qur’an dan menimba ilmu di Ma’had tidak dipungut biaya. Kebutuhan operational pesantren dipenuhi dari unit-unit usaha yang dimiliki yayasan Bina Putra Madani. [AM/madanitv.net]
anak ana putri sdh hafizhoh 30 juz, ingin sekolah jenjang SMA apakah bisa ustadz ?