4 Syarat Penting Bagi Penghafal Al-Qur’an
CIAWI, BOGOR (madanitv.net) – Dr. Hisyam Al-Khayyath, seorang Qadhi di Makkah Al-Mukarramah, mengunjungi Ma’had Bina Madani putera di Ciawi, Bogor, Jawa Barat, Selasa (19/04/2016). Beliau mengaku sangat bergembira bertemu dengan para santri penghafal Al-Qur’an.
Di ma’had tahfidzul Qur’an ini, Syaikh menyampaikan 4 kaidah atau syarat penting dalam meghafal Al-Qur’an Al-Karim. Beliau awali nasihatnya dengan mengatakan bahwa nasihat ini disampaikan seorang ayah kepada anak-anaknya.
Pertama, ikhlas dalam menghafalkan Al-Qur’an. Maksudnya, tujuan dalam menghafalkan kalam Allah ini bukan supaya disebut hafidz (penghafal) atau Qari’ (ahli baca Al-Qur’an). Beliau sebutkan satu hadits tentang 3 orang yang disiapkan neraka untuknya. Salah satunya, orang yang membaca Al-Qur’an supaya disebut sebagai Qari’. Masuk di dalamnya, penghafal Al-Qur’an dengan tujuan supaya disebut hafidz.
Kedua, memahami apa yang dihafal. Caranya, minimal dengan membaca tafsir makna perkata. Sehingga penghafal Al-Qur’an memahami maksud ayat yang dibacanya.
Ketiga, mengamalkan apa yang sudah dihafal. Jangan menjadi seperti orang Yahudi, mengetahui isi Al-Kitab tapi tidak mau mengamalkannya. Al-Qur’an mengibaratkan seperti keladai yang memikul kitab-kitab. Membawa kitab tapi tidak bisa mengambil manfaat darinya.
Keempat, mengajarkan apa yang sudah dipahami dan diamalkan. Di antara sebab utama keberkahan Al-Qur’an adalah dengan diajarkan. Sehingga pahala tetap mengalir kepadanya walau ia sudah berada di alam barzakh, karena sebab Al-Qur’an yang diajarkannya.
Beliau juga menyampaikan bahwa para santri Bina Madani wajib bersyukur dengan nikmat agung ini. Yaitu nikmat dipilih Allah untuk menghafalkan kalam-Nya. Allah pilih para santri ini tinggal di ma’had tnapa dipungut biaya rutin bulanan. Fasilitasnya juga lengkap. Ini merupakan kemuliaan karena sebab Al-Qur’an. [AM/madanitv.net]
Komentar Terakhir