Niat Tulus Menjadi Pintu Kebaikan
Niat baik yang tulus menjadi pintu gerbang kebaikan. Menjadi modal utama seseorang menegakkan ketaatan. Tempatnya ada di hati. Bentuknya, kuatnya tekad untuk mengerjakan aktifitas yang hasanah (baik).
Allah mengistimewakan niat baik ini dengan tetap memberikan pahala atas amal shalih yang ingin dijalankan seseorang, walaupun ia tak sampai mengerjakannya karena adanya sebab yang menghalanginya. Namun dengan keberadaan niat baik yang tulus itu, tekad, dan usaha untuk merealisasikan amal tersebut, maka Allah memberikan pahala untuknya.
‘Iman’ Saja Belum Cukup Untuk Masuk Surga
Jika kita perhatikan isi Al-Qur’an, kita akan tahu, Allah ‘Azza wa Jalla telah mewajibkan atas kaum mukminin untuk beramal setelah mereka beriman kepada Allah dan Rasul-Nya. Allah tidak akan memuji dan memberikan keridhaan kepada mereka serta memasukkan mereka ke dalam surga dan menjauhkan mereka dari neraka kecuali dengan iman dan amal shalih. Allah telah menggandengkan amal shalih bersama iman. Allah tidak memasukkan mereka ke surga hanya dengan klaim iman semata sehingga mereka menggabungkan amal shalih ke dalam imannya. Jadilah iman seseorang itu tidak sempurna kecuali ia membenarkan dengan hatinya, mengucapkan dengan lisannya, dan mengamalkan iman dengan anggota badannya.
Pahala Melimpah Menjenguk Orang Sakit
Harta Tak Berkurang Karena Diinfakkan
Syetan akan menghalangi manusia dari beramal shalih. Di antaranya sedekah. Syetan akan menakut-nakuti orang yang bersedekah dengan kemiskinan dan berkurangnya harta. Allah mengabarkannya,
Keutamaan Memintakan Ampunan Untuk Saudara Seiman
Istighfar memiliki keutamaan banyak sekali. Istighfar bisa menjadi sebab datangnya keberkahan pada rizki, keturunan, dan kekuatan. Istighfar juga menjadi sebab turunnya pertolongan Allah dan solusi dari problematika yang dihadapi hamba. Cukup banyak nash Al-Qur’an dan hadits menerangkannya.
Jaga Mulutmu, Banyak Orang Celaka Karena Mulutnya
Pepatah Arab mengatakan, “keselamatan seseorang terletak pada penjagaan lisan.” Pepatah semisalnya cukup banyak, seperti “siapa yang banyak perkataannya, maka akan banyak penyakitnya.” Dalam pepatah Indonesia juga kita temukan, “Mulutmu Harimaumu,” artinya kesalahan ucap akan menjadi binatang buas yang akan menerkam dan memangsa orangnya.
Jika Diminta, Rasulullah Tak Pernah Menolak
Kehidupan Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam dihiasi dengan akhlak mulia. Setiap sisi kehidupan beliau mendatangkan kekaguman bagi siapa yang memperhatikannya. Kemudian atas setiap umat untuk mengikuti dan meneladaninya.
Komentar Terakhir