output_0fyRz3

Hubungan tauhid dengan musibah dalam kondisi kekinian rasanya tak ada keterkaitannya. Kejadian bencana alam yang kerap melanda di Bulan Desember, menggugah kita untuk merenungkan hubungan antara tauhid dan musibah. Tauhid, sebagai keyakinan dasar dalam Islam, memiliki keterkaitan erat dengan segala peristiwa yang kita alami, termasuk bencana.

Al-Qur’an menegaskan,وَمَآ اَصَابَكُمْ مِّنْ مُّصِيْبَةٍ فَبِمَا كَسَبَتْ اَيْدِيْكُمْ وَيَعْفُوْا عَنْ كَثِيْرٍۗ ۝٣ “Apa saja musibah yang menimpa kamu maka adalah disebabkan oleh perbuatan tanganmu sendiri, dan Allah memaafkan sebagian besar (dari kesalahan-kesalahanmu).” (QS. Asy-Syura: 30)

Pelanggaran terhadap tauhid, yang diwujudkan dalam sikap syirik (menyekutukan Allah) dan kufur (mengingkari Allah), seringkali menjadi pemantik datangnya musibah. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa salam bersabda, “Apabila zina dan riba telah tersebar di suatu kaum, maka Allah akan mengirimkan kepada mereka wabah dan kesengsaraan yang belum pernah terjadi pada generasi terdahulu.” (HR. Ibnu Majah)

Bencana juga dapat menjadi ujian dan pengingat bagi kita untuk kembali kepada Allah. Al-Qur’an menyebutkan:

وَاِنْ يَّمْسَسْكَ اللّٰهُ بِضُرٍّ فَلَا كَاشِفَ لَهٗٓ اِلَّا هُوَۚ وَاِنْ يُّرِدْكَ بِخَيْرٍ فَلَا رَاۤدَّ لِفَضْلِهٖۗ يُصِيْبُ بِهٖ مَنْ يَّشَاۤءُ مِنْ عِبَادِهٖۗ وَهُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ ۝١٠٧ “Jika Allah menimpakan suatu bencana kepadamu, maka tidak ada yang dapat menghilangkannya melainkan Dia. Dan jika Ia mendatangkan suatu kebaikan kepadamu, maka tidak ada yang dapat menahan karunia-Nya itu.” (QS. Yunus: 107)

Menjelang pergantian tahun, sangat penting bagi kita untuk melakukan muhasabah dan mengevaluasi diri. Sudahkah kita menjalankan tauhid dengan benar? Apakah kita terjerumus dalam syirik atau kufur? Jika ada penyimpangan, inilah saatnya bagi kita untuk bertaubat dan memohon ampun kepada Allah.

Akhir tahun juga sering dikaitkan dengan perayaan tahun baru yang identik dengan hura-hura dan kemaksiatan. Sebagai umat Islam, kita wajib menghindari perayaan yang tidak sesuai dengan ajaran Islam. Sebaliknya, kita dianjurkan untuk mengisi waktu pergantian tahun dengan memperbanyak ibadah, berzikir, dan muhasabah. Semoga di tahun yang baru, kita dapat menjalani kehidupan dengan penuh tauhid, dijauhkan dari bencana, dan mendapatkan ridha Allah Subhanahu wa Ta’ala.

Leave A Comment

Please enter your name. Please enter an valid email address. Please enter message.