3 Waktu Disunnahkan Baca Ayat Kursi Sehari Semalam
Oleh: Abu Misykah
Al-Hamdulillah, segala puji milik Allah, Rabb semesta alam. Shalawat dan salam atas Rasulillah –Shallallahu ‘Alaihi Wasallam-, keluarga dan para sahabatnya.
Ayat kursi adalah ayat ke 255 dari surat Al-Baqarah. Ayat teragung dalam Al-Qur’an. Siapa membacanya akan senantiasa mendapatkan perlindungan dari Allah dan dijauhkan dari gangguan syetan.
Bunyinya adalah,
اَللَّهُ لَا إِلَهَ إِلَّا هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّومُ لَا تَأْخُذُهُ سِنَةٌ وَلَا نَوْمٌ لَهُ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَمَا فِي الْأَرْضِ مَنْ ذَا الَّذِي يَشْفَعُ عِنْدَهُ إِلَّا بِإِذْنِهِ يَعْلَمُ مَا بَيْنَ أَيْدِيهِمْ وَمَا خَلْفَهُمْ وَلَا يُحِيطُونَ بِشَيْءٍ مِنْ عِلْمِهِ إِلَّا بِمَا شَاءَ وَسِعَ كُرْسِيُّهُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ وَلَا يَئُودُهُ حِفْظُهُمَا وَهُوَ الْعَلِيُّ الْعَظِيمُ
“Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia Yang Hidup kekal lagi terus menerus mengurus (makhluk-Nya); tidak mengantuk dan tidak tidur. Kepunyaan-Nya apa yang di langit dan di bumi. Tiada yang dapat memberi syafaat di sisi Allah tanpa izin-Nya. Allah mengetahui apa-apa yang di hadapan mereka dan di belakang mereka, dan mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Allah melainkan apa yang dikehendaki-Nya. Kursi Allah meliputi langit dan bumi. Dan Allah tidak merasa berat memelihara keduanya, dan Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar.” (QS. Al-Baqarah: 255)
Syaikh al-Sa’di rahimahullah menjelaskan, “Ayat yang mulia ini merupakan ayat al-Quran yang paling agung, paling utama, dan paling mulia. Hal ini karena ayat ini mengandung penjelasan perkara-perkara yang agung dan sifat-sifat Allah yang mulia. Oleh karena itu banyak hadits yang memotivasi manusia untuk membaca ayat ini dan menjadikannya sebagai wirid yang dibaca saat pagi dan sore, ketika hendak tidur, dan dzikir setelah shalat fardhu”
Dari Ubay bin Ka’ab Radhiyallahu ‘Anhu, berkata: Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam pernah bertanya kepadaku,
يَا أَبَا الْمُنْذِرِ أَتَدْرِي أَيُّ آيَةٍ مِنْ كِتَابِ اللَّهِ مَعَكَ أَعْظَمُ ؟
“Wahai Abu Mundzir, tahukah engkau ayat apa dari Kitabullah yang paling agung?”
Ia menjawab, “Aku berkata: Allah dan Rasul-Nya lebih tahu.”
Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bertanya lagi, “Wahai Abu Mundzir, tahukah engkau ayat apa dari Kitabullah yang paling agung?”
Ubay menjawab,
اللَّهُ لَا إِلَهَ إِلَّا هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّومُ
“Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia Yang Hidup kekal lagi terus menerus mengurus (makhluk-Nya). . .” (QS. Al-Baqarah: 255)
Abu Mundzir berkata: lalu beliau menepuk dadaku seraya bersabda: “Demi Allah, semoga dadamu dipenuhi dengan ilmu, wahai Abu Mundzir.” (HR. Muslim)
Ayat Kursi boleh dibaca kapan saja bagi orang yang merasakan ada gangguan syetan. Termasuk ayat istimewa untuk ruqyah. Namun ada beberapa tempat yang disunnahkan membacanya dengan rutin berdasarkan hadits Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam.
Pertama, ayat Kursi dibaca rutin setelah shalat lima waktu. Ini didasarkan kepada hadits Abu Umamah al-Bahili, dari Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam, beliau bersabda,
مَنْ قَرَأَ آيَةَ الْكُرْسِيِّ دُبُرَ كُلِّ صَلاةٍ مَكْتُوبَةٍ لَمْ يَمْنَعْهُ مِنْ دُخُولِ الْجَنَّةِ إِلا أَنْ يَمُوت
“Siapa yang membaca Ayat Kursi setiap selesai shalat fardhu maka tidak ada yang menghalanginya masuk surga kecuali kematian.” (HR. Al-Nasai dan lainnya, dishahihkan Al-Albani di Shahih al-Targhib wa al-Tarhib, no. 1595)
Ibnul Qayyim Rahimahullah, berkata di Zaad al-Ma’ad, bahwa gurunya Abul Abbas Ibnu Taimiyah –qaddasallahu ruhahu- menyatakan tidak pernah meninggalkannya setiap selesai shalat.
Kedua, disunnahkan membaca Ayat Kursi setiap malam ketika beranjak ke tempat tidur. Didasarkan kepada hadits tawanan Abu Hurairah Radhiyallahu ‘Anhu, -haditsnya sangat panjang-, tawanan itu berkata,
دَعْنِى أُعَلِّمْكَ كَلِمَاتٍ يَنْفَعُكَ اللَّهُ بِهَا
“Lepaskan aku, aku ajari kamu beberapa kalimat yang Allah memberikan manfaat kepadamu dengan kalimat-kalimat itu.”
Abu Hurairah bertanya, “Apa itu?” Ia menjawab,
إِذَا أَوَيْتَ إِلَى فِرَاشِكَ فَاقْرَأْ آيَةَ الْكُرْسِىِّ ( اللَّهُ لاَ إِلَهَ إِلاَّ هُوَ الْحَىُّ الْقَيُّومُ ) حَتَّى تَخْتِمَ الآيَةَ فَإِنَّكَ لَنْ يَزَالَ عَلَيْكَ مِنَ اللَّهِ حَافِظٌ وَلاَ يَقْرَبَنَّكَ شَيْطَانٌ حَتَّى تُصْبِحَ
“Apabila engkau beranjak ke tempat tidurmua, bacalah ayat kursi, Allaahu Laa Ilaaha Illaa Huwal Hayyul Qayyum, sampai selesai. Karena sesungguhnya kamu akan berada di bawah perlindungan Allah dan Syetan tidak bisa mendekatimu sampai besok pagi.” (HR. Al-Bukkhari)
Kata Abu Hurairah, “Aku biarkan ia pergi.”
Saat waktu pagi tiba, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda kepadanya tentang perbuatan tawanan tadi.
Abu Hurairah Radhiyallahu ‘Anhu melaporkan, “Ia mengaku mengajarkan kepadaku beberapa kalimat yang Allah akan berikan manfaat untukku dengan kalimat-kalimat itu. Lalu aku biarkan ia pergi.”
Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bertanya, “Kalimat apa itu?”
Abu Hurairah menjawab, “Apabila engkau beranjak ke tempat tidurmu maka bacalah Ayat Kursi dari awal sampai akhir. Dan ia berkata kepadaku bahwa engkau senantiasa di jaga Allah dan syetan tak mampu mendekatimu sampai waktu pagi.”
Kemudian Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda kepadanya,
أَمَا إِنَّهُ قَدْ صَدَقَكَ وَهُوَ كَذُوبٌ ، تَعْلَمُ مَنْ تُخَاطِبُ مُنْذُ ثَلاَثِ لَيَالٍ يَا أَبَا هُرَيْرَةَ
“Adapun dia kala itu berkata benar, namun asalnya dia pendusta. Engkau tahu siapa yang bercakap denganmu sampai tiga malam itu, wahai Abu Hurairah?”
“Tidak”, jawab Abu Hurairah.
Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda, “Dia adalah syetan.” (HR. Al-Bukhari, Al-Nasai, AL-Thbarani, dan selainnya. Dishahihkan Syaikh Al-Albani)
Ketiga, Disunnahkan membaca ayat Kursi di waktu pagi dan sore hari. Ini termasuk dzikir pagi dan sore hari. Cukup sekali saja membacanya.
Dalilnya adalah tentang kisah tawanan Ubay bin Ka’ab Radhiyallahu ‘Anhu, saat Ubay menangkap seorang pencuri, maka ia bertanya kepadanya, “Kamu ini Jin atau manusia?”
Ia menjawab, “Aku ini Jin.”
Ubay bertanya kepadanya, “Apa yang bisa melindungi kami dari kalian?”
Ia menjawab, “Engkau baca Ayat Kursi dari surat Al-Baqarah (ٱللَّهُ لَآ إِلَٰهَ إِلَّا هُوَ ٱلۡحَيُّ ٱلۡقَيُّومُ).”
Ubay menjawab, “Ya.”
Ia melanjutkan,
إِذَا قَرَأْتَهَا غُدْوَةً أُجِرْتَ مِنَّا حَتَّى تُمْسِيَ ، وَإِذَا قَرَأْتَهَا حِينَ تُمْسِي أُجِرْتَ مِنَّا حَتَّى تُصْبِحَ
“Apabila engkau membacanya di waktu pagi, engkau terlindungi dari kami sampai waktu sore. Apabila engkau membacanya di wakut sore, engkau terlindungi dari kami sehingga tiba waktu pagi.”
Ubay berkata, ”Aku segera pergi kepada Rasulillah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam lalu aku kabarkan kejadian itu kepadanya.”
Beliau bersabda,
صَدَقَ الْخَبِيثُ
“Si buruk telah berkata jujur.” (HR. al-Nasai, Al-Thabrani, dan selainnya)
Penutup
Inilah 3 waktu istimewa membaca Ayat Kursi selama sehari semalam. Yaitu, setiap selesai shalat fardhu, saat beranjak ke tempat tidur, dan di pagi dan sore hari. Ayat Kursi menjadi pelindung seseorang dari gangguan syetan. Wallahu A’lam. [AM/madanitv.net]
Komentar Terakhir